Cuaca Ekstrem Selama Libur Panjang Sekolah: BMKG Ingatkan Wisatawan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa musim kemarau tahun ini tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. Pada umumnya, angin Monsun Australia yang mengalir dari selatan seharusnya membawa massa udara kering dan mendominasi pada periode Maret hingga Mei, namun kekuatan angin tersebut pada tahun ini cenderung tertahan. “Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei angin Monsun Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun ini, kekuatannya tertahan,” jelas Dwikorita. Hal ini menyebabkan atmosfer di beberapa wilayah Indonesia masih cukup labil, berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem yang tak terduga.
Potensi Hujan Lebat di Banyak Daerah Wisata
BMKG memprediksi bahwa dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan akan mengalami peningkatan tutupan awan dan intensitas hujan. Hal ini terjadi karena adanya sistem atmosfer skala mingguan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin yang masih aktif di wilayah Indonesia. Daerah yang diperkirakan terdampak adalah Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian wilayah Kalimantan.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Dwikorita menambahkan, cuaca buruk ini berpotensi menyebabkan bencana alam seperti longsor dan tumbangnya pohon di daerah perbukitan. Wisatawan yang berencana mengunjungi daerah-daerah tersebut diharapkan untuk tetap waspada dan memerhatikan cuaca setempat, terutama saat berkegiatan di luar ruangan.
Kawasan Pesisir Juga Perlu Diwaspadai
Selain daerah pegunungan, kawasan wisata pesisir seperti Bali, Lombok, dan sekitarnya juga perlu diperhatikan. BMKG mengingatkan bahwa angin kencang dari arah timur serta gelombang laut yang tinggi bisa membahayakan aktivitas wisata bahari, seperti selancar, menyelam, maupun perjalanan kapal kecil. “Angin kencang dan gelombang tinggi berpotensi mengancam keselamatan para wisatawan yang melakukan kegiatan di laut,” tambah Dwikorita.
Tips Wisata Aman Selama Cuaca Ekstrem
BMKG menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan prediksi cuaca berdasarkan musim, tetapi juga memperhatikan informasi cuaca harian yang terus diperbarui oleh BMKG. “Masyarakat yang hendak bepergian ke tempat wisata agar selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG. Jangan hanya mengandalkan prediksi berdasarkan musim, karena dinamika atmosfer saat ini sangat aktif dan cepat berubah,” ungkap Dwikorita.
Sebagai langkah antisipasi, wisatawan disarankan untuk menyesuaikan aktivitas mereka dengan kondisi cuaca terkini, seperti membawa jas hujan, pakaian hangat, serta menghindari aktivitas luar ruang jika terdapat peringatan cuaca buruk. BMKG juga mengimbau agar wisatawan selalu memeriksa ramalan cuaca terbaru sebelum berangkat dan mematuhi arahan dari pihak berwenang.
BMKG memastikan bahwa mereka akan terus memantau kondisi atmosfer secara real-time dan memperbarui prakiraan cuaca serta memberikan peringatan dini melalui kanal resmi mereka, seperti website dan aplikasi mobile BMKG. Dengan langkah-langkah preventif dan kesiapan menghadapi cuaca ekstrem, diharapkan wisatawan dapat menikmati liburan yang aman dan nyaman.
Kesimpulan
Dengan memperhatikan informasi cuaca terkini dan mengikuti imbauan BMKG, wisatawan bisa lebih siap dan aman dalam menjalani liburan mereka. Ingat, keselamatan adalah yang utama, dan memantau cuaca dengan cermat adalah langkah bijak untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
