Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

pendaki Brasil meninggalkecelakaan di Gunung Rinjani Permintaan Autopsi Ulang oleh Keluarga

cek disini

pendaki asal Brasil yang meninggal dalam kecelakaan di Gunung Rinjani, Lombok, NTB, mengundang perhatian besar di Brasil dan Indonesia. Juliana, yang berusia 26 tahun, terjatuh saat pendakian pada akhir Juni 2025. Setelah beberapa hari penuh ketegangan, jenazahnya akhirnya tiba di kampung halamannya di Rio de Janeiro pada Selasa malam, 1 Juli 2025, menggunakan pesawat militer Angkatan Udara Brasil (FAB).

Jenazah Juliana, yang awalnya tiba di Pulau Governador melalui penerbangan Emirates dari Dubai, langsung diterbangkan ke Rio de Janeiro dan dibawa ke Institut Medis Hukum Afrânio Peixoto (IML) dengan pengawalan ketat oleh polisi dan dukungan dari Pemadam Kebakaran. Meskipun otopsi awal telah dilakukan di Bali, keluarga Juliana tetap merasa bahwa penyebab kematian putri mereka belum terungkap sepenuhnya. Oleh karena itu, mereka meminta dilakukannya otopsi ulang di Brasil.

Ketidakjelasan Penyebab Kematian

Menurut pengacara keluarga, Taísa Bittencourt Leal Queiroz, permintaan untuk melakukan autopsi kedua dilandasi oleh ketidakjelasan penyebab dan waktu kematian Juliana. Ia menyatakan, “Sangat penting untuk melakukan analisis baru pada pemakaman guna mengklarifikasi penyebab kematian. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa keluarga menerima penilaian dalam kerangka hukum Brasil.”

pendaki Brasil
pendaki Brasil

Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia

Otopsi pertama dilakukan pada Kamis, 26 Juni 2025, di Bali, setelah proses evakuasi dari kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Juliana meninggal akibat sejumlah patah tulang dan luka dalam yang parah. Tidak ada indikasi bahwa ia menderita hipotermia. Menurut hasil pemeriksaan, Juliana diperkirakan sempat bertahan hidup sekitar 20 menit setelah mengalami trauma fisik yang berat. Namun, keluarga merasa hasil tersebut tidak memadai, terutama terkait dugaan penundaan dalam penanganan medis dan penyelamatan yang dilakukan oleh otoritas Indonesia.

Tuntutan Keluarga dan Langkah Hukum yang Diambil

Keluarga Juliana, melalui Kantor Pembela Umum Federal Brasil (DPU), telah meminta Kepolisian Federal (PF) untuk membuka penyelidikan lebih lanjut terkait kematian ini. Mereka mengabaikan kelalaian pihak berwenang Indonesia dalam memberikan bantuan pada saat-saat kritis setelah Juliana terjatuh. Jika ditemukan adanya penyimpangan atau penyimpangan dari prosedur penyelamatan, kasus ini dapat dibawa ke Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika (IACHR) di Washington, DC, yang merupakan lembaga independen yang menangani pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Amerika.

Taísa Bittencourt Leal Queiroz menegaskan, “Kami menunggu laporan dari pihak berwenang Indonesia. Begitu laporan itu tiba, kami akan menentukan langkah selanjutnya.

Dukungan dari Masyarakat dan Otoritas Brasil

Kematian Juliana telah memicu gelombang solidaritas di Brasil. Banyak pihak, termasuk organisasi hak asasi manusia, telah menyuarakan atas tragedi ini dan menuntut agar pihak berwenang Indonesia bertanggung jawab atas proses penyelamatan yang tertunda. Selain itu, beberapa pihak di Brasil juga mengingatkan pentingnya memperhatikan keselamatan para pendaki dan pentingnya prosedur penyelamatan yang tepat saat terjadi kecelakaan di daerah pendakian seperti Gunung Rinjani.

Gunung Rinjani, yang merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia, terkenal dengan jalur pendakiannya yang menantang, namun juga memiliki tingkat bahaya yang tinggi. Kejadian ini kembali memicu timbulnya mengenai perlunya peningkatan pengawasan dan kesiapan dalam menangani kecelakaan di kawasan wisata alam Indonesia. Tragedi Juliana Marins mengingatkan kita bahwa keselamatan pendaki harus menjadi prioritas utama bagi otoritas yang mengelola kawasan tersebut.

Mencari Keadilan dan Klarifikasi

Keluarga Juliana terus berjuang untuk mendapatkan keadilan bagi anak mereka. Mereka berharap bahwa melalui proses hukum yang dilakukan di Brasil, mereka dapat memperoleh kejelasan mengenai penyebab kematian Juliana.

Ini adalah momen untuk memperbaiki sistem penyelamatan dan memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *