Pesawat c yang Membawa Menteri Keuangan dan Menteri Pertahanan Jadi Target TPNPB-OPM di Papua
Sorendiweri – Menteri Keuangan sipil dengan nomor registrasi PK-ELM milik PT Elang Nusantara Air .Pesawat tersebut sebelumnya mengangkutMenteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dalam rangka kunjungan resmi mereka ke Nduga.
Namun, kini pesawat yang sama bersama pilot dan co-pilot-nya telah menjaditarget utama bagi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) .Juru bicara TPNPB-OPM,Sebby Sambom , dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, mengungkapkan bahwa pesawat ini menjadi target setelah sebelumnya digunakan untuk mendroping Panglima Kogabwilhan III , Letjen (TNI) Bambang Trisnohadi , beserta pasukannya.
TPNPB-OPM Tetapkan Pesawat PK-ELM Sebagai DPO
Sebby, pesawat PK-ELM yang terbang dari Timika menuju Nduga telah masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) TPNPB-OPM.Pesawat tersebut, bersama dengan pilot dan co-pilot-nya, kini menjadi target bagi pasukan TPNPB-OPM, yang menyatakan bahwa pesawat tersebut telah memasuki wilayah yang mereka cari sebagaizona perang .
Sebby menambahkan, pesawat ini dianggap sebagai simbol kehadiran pasukan militer Indonesia yang dianggap sebagai musuh. Oleh karena itu, segala pesawat yang terbang ke wilayah konflik di Papua kini dianggap sebagai sasaran kelompok separatis tersebut.

Baca Juga : Jokowi Minta ASEAN Tangani Masalah Muslim Rohingya di Rakhine State
Kunjungan Menteri Sri Mulyani dan Sjafrie Sjamsoeddin ke Nduga
Sebelum kejadian ini, pada hari yang sama,Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nduga .Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung situasi keamanan dan mendukung berbagai upaya pembangunan di wilayah tersebut, yang selama ini rawan akan ancaman keamanan.
Pengamanan Ketat: Rombongan Menkeu dan Menhan Kenakan Rompi Anti Peluru
beserta rombongan, mengenakan rompi anti peluru sebagai langkah pengamanan selama lawatan mereka.Keputusan untuk mengenakan rompi tersebut mengingatTingginya risiko keamanan yang dihadapi di wilayah yang rawan konflik bersenjata antara TNI dan kelompok separatis Papua.