Tanggal Publikasi: 30 Juli 2025 | Topik: Keamanan, Pendidikan, Papua
Penyerangan terhadap Tenaga Pendidik di Distrik Beoga
Pemerintah Indonesia telah berhasil mengendalikan situasi keamanan di wilayah Papua Pegunungan setelah insiden penyerangan terhadap sejumlah guru oleh kelompok bersenjata tak dikenal. Insiden tersebut terjadi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Dalam serangan yang terjadi pekan lalu, dilaporkan bahwa dua guru menjadi korban kekerasan. Salah satu dari mereka dilaporkan mengalami luka serius dan telah dievakuasi ke Timika untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut.
Respons Cepat Aparat Keamanan
Setelah kejadian, aparat gabungan dari TNI dan Polri segera dikerahkan ke lokasi. Tujuannya adalah untuk menstabilkan situasi, melindungi warga sipil, serta memastikan akses pendidikan tetap berjalan aman.
Kepolisian Daerah Papua menyampaikan bahwa patroli rutin dan pengamanan di sekitar sekolah serta permukiman warga telah ditingkatkan. Langkah ini diambil guna mencegah serangan susulan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Dampak Terhadap Pendidikan Lokal
Serangan tersebut berdampak langsung terhadap aktivitas belajar-mengajar. Beberapa sekolah di wilayah pegunungan sempat ditutup sementara, dan sejumlah guru mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Namun, Kementerian Pendidikan telah menyatakan bahwa mereka tengah mengatur relokasi sementara dan mengupayakan penggantian tenaga pengajar agar proses pendidikan tidak terhenti.
Baca Juga : Tak Ada Pengangkatan CPNS Pemkab Jayapura Tahun Ini, 500 Pegawai Masih Berproses di Kemenpan-RB
Seruan Pemerintah untuk Menjaga Keamanan Wilayah
Pemerintah pusat menyerukan agar semua pihak menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan warga sipil, khususnya tenaga pengajar. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa keselamatan masyarakat, terutama mereka yang bertugas di daerah terpencil, merupakan prioritas negara.
